BERITABANJARMASIN.COM - Agus Syabarudin, Direktur Utama Bank Kalsel mengatakan dalam dua tahun terakhir Bank Kalsel terus berbenah. Saat ini pihaknya ada dalam fase penguatan infrastruktur untuk bisa menyambut era digitalisasi perbankan.
Dia memaparkan dalam RBB (Rencana Bisnis Bank), Bank Kalsel sudah menyiapkan kantor fungsional syariah, untuk menambah lagi market syariah.
Berdasarkan UU Nomor 21/2008 bahwa bank konvensional yang memiliki unit usaha syariah, harus memisahkan unit usaha syariahnya menjadi lebih mandiri. "Kami juga sudah konsilidasi dengan unit usaha syariah se-Kalimantan. Salah satu wacananya, mempersatukan unit usaha se-Kalimantan," jelasnya.
Ke depannya, kata dia, Bank Kalsel akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, kami memiliki satu konsep yaitu "Government Bussiness Ecosystm". Membuat ekosistem dengan pemerintah daerah bersama para pengusaha, dimana Bank Kalsel berperan sebagai bank utama. "Sebagai bank orang banua," katanya.
Porsi UMKM juga salah satu porsi yang dikembangan, hal ini juga perlu dukungan infrastruktur IT. UMKM cenderung ke proses yang cepat. Bank Kalsel pun sedang dalam pengembangan beberapa aplikasi yang bisa mendukung program percepatan UMKM agar dapat berjalan dengan baik. (maya/sip)
Posting Komentar